Laporan pratikum Menentukan debit aliran fluida sebagai fungsi dari jari-jari pembuluh, tekanan fluida dan viskositas fluida
LAPORAN
PRATIKUM
MENENTUKAN
DEBIT ALIRAN FLUIDA SEBAGAI FUNGSI DARI JARI-JARI PEMBULUH, TEKANAN FLUIDA DAN
VISKOSITAS FLUIDA
Mata Kuliah : Biodasbioper (Fisika)
Dosen Pengampu : Dr. Domi Severinus
DI SUSUN OLEH :
SRIGITA DEWIYANA HERLYN
16140074
KELAS B.13.1
PRODI DIV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
LAPORAN
PRATIKUM
A. Tujuan
Agar
mahasiswa dapat menemukan hubungan antara:
1. Debit
aliran fluida dengan jari-jari pembuluh
2. Debit
aliran fluida dengan tekanan fluida
3. Debit
aliran fluida dengan viskositas fluida
B. Alat
dan Bahan
1. Bejana
berpancuran
2. Pembuluh
karet/plastik dengan beberapa ukuran jari-jari
3. Gelas
ukur
4. Stopwatch
5. Air
6. Sirup
C. Dasar
Teori
Hukum Poiseuille
D
= πr⁴ (P1-P2) / 8η L
D
= Debit aliran = volume aliran/waktu
r
= jari-jari pembuluh
(P1-P2)
= selisih tekanan fluida
η
= viskositas (kekentalan) fluida
L
= panjang pembuluh
Satuan
viskositas = N s/m² = Pa.s = pas
Dari
hukum Poiseuille terlihat adanya
hubungan sebagai berikut
1. Debit
berbanding lurus dengan pangkat empat jari-jari pembuluh
2. Debit
berbanding lurus dengan selisih tekanan fluida
3. Debit
berbanding terbalik dengan c=viskositas fluida
4. Debit
berbanding terbalik dengan panjang pembuluh
Dalam konteks medis, hukum ini dapat
diterapkan unutk mengkaji hubungan antara debit aliran darah dengan jari-jari
pembuluh darah, tekanan darah dan viskositas darah.
Jari-jari pembuluh dapat diubah-ubah dengan
mengganti pembuluh dari berbagai ukuran. Selisih tekanan fluida merupakan
selisih tekanan hidrostatis fluida pada posisi lubang pancuran dan pada posisi
permukaan fluida dalam bejana berpancuran. Jika selisih tinggi fluida pada
kedua posisi itu adalah h, maka selisih tekanan hidostatis, P = pgh dimana p
adalah masa jenis fluida, g adalah percepatan gravitasi dan h adalah tinggi
fluida. Viskositas fluida dapat diubah ubah dengan mengganti kosentrasi larutan
fluida. Untuk itu dalam percobaan ini air akan ditambahkan sirup dengan
berbagai kosentrasi.
D. Prosedur
Percobaan
1. Debit
sebagai fungsi jari-jari pembuluh
1) Bejana
berpancuran diisi air sampai penuh. Kran pancuran masih tertutup. Ukur tinggi
air dalam bejana
2) Pembuluh
dengan ukuran jari-jari tertentu, dihubungkan ke pancuran. Gelas ukur dipasang
pada ujung pembuluh untuk manmpung air yang keluar dari pembuluh
3) Tutup
pancuran dibuka, bersamaan dengan stopwatch diaktifkan
4) Setelah
selang waktu tertentu, (sebelum gelas ukur penuh), Stopwatch dimatikan
5) Amati
dan catat volume air yang tertampung dalam gelas ukur
6) Ulangi
kegiatan 1 sampai 5 diatas dengan mengganti-ganti ukuran jari-jari pembuluh
7) Catat
data yang diperoleh pada lembar data
2. Debit
sebagai fungsi tekanan fluida
1) Lakukan
kegiatan seperti pada prosedur A, dengan mengubah ubah tinggi air dalam bejana
berpancuran. Jari-jari pembuluh tetap
(pilih salah satu pembuluh)
2) Catat
data yang diperoleh pada lembar data D = f(P)
3. Debit
sebagai fungsi viskositas fluida
1) Lakukan
kegiatan seperti pada prosedur A, dengan mengubah ubah viskositas fluida.
Jari-jari pembuluh tetap (pilih salah satu pembuluh). Tinggi fluida juga tetap.
2) Catat
data yang diperoleh pada lembar data D = f(η)
LEMBAR
DATA
A. Data D = f(r)
Jari-jari
pembuluh
o
Selang Besar,
o
Selang Sedang,
o
Selang Kecil
Viskositas
air, η = 1 mpas
NO
|
r(cm)
|
V(cm³)
|
t(s)
|
D(cm³/s)
|
1
|
Besar
|
1500
|
14,84
|
101,07
|
2
|
Sedang
|
1500
|
23,02
|
65,16
|
3
|
Kecil
|
1500
|
38,89
|
38,57
|
B. Data D = f(P)
Jari-jari
pembuluh, r = Selang Besar
Viskositas
air, η = 1 mpas
NO
|
h(cm)
|
V(cm³)
|
t(s)
|
D(cm³/s)
|
1
|
Tinggi
|
1500
|
16,71
|
89,76
|
2
|
Sedang
|
1500
|
19,39
|
77,35
|
3
|
Rendah
|
1500
|
21,47
|
69,86
|
C. Data D = f(η)
Jari-jari
pembuluh, r = Selang Besar
NO
|
Kosentrasi %
|
V (cm³)
|
t(s)
|
D(cm³/s)
|
1
|
Tanpa
sirup
|
500
|
5,9
|
84,74
|
2
|
Sirup
Encer
|
500
|
6,3
|
79,36
|
3
|
Sirup
Kental
|
500
|
7,1
|
70,42
|
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil percobaan, kami dapat menarik kesimpulan bahwa :
Hukum kontitunitas
memperlihatkan bahwa makin kecil luas penampang makin besar kecepatan aliran.
Jari-jari pembuluh merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap
debit. Kalau jari-jari pembulug menjadi ½ r maka debitnya menjadi 1/16 debit
semula. Makin besar diameter penampang pembuluh , maka aliran akan mendapatkan
tahanan akan semakin kecil sehingga debit air semakin besar. Apabila zat cair
pada salah satu ujung lebih tinggi dari ujung lainnya, maka zat cair akan
mengalir dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang rendah. Semakin kental suatu
zat maka semakin besar pula gesekan terhadap dinding pembuluh akibatnya tahanan
semakin besar. Maka semakin kental suatu zat debit semakin kecil. Dalam hal ini
semakin banyak larutan (air dan sirup) maka waktu yang dibutuhkan semakin cepat
dan debitnya pun semakin kecil
Komentar
Posting Komentar