Resume Hak-hak pasien, Dukungan sosial, Konsep diri, Harga diri, Dan Signifikan Other beserta referensi
RESUME
KEBUTUHAN DASAR KEBIDANAN 1
DOSEN PEMBIMBING :
GITHA ANDRIANI S.Si.T, M.Kes
DISUSUN OLEH :
SRIGITA DEWIYANA HERLYN
(16140074)
KELAS B.13.1
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
REFERENSI BUKU
JUDUL BUKU :
PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL
PENGARANG :
ROBERT PRIHARJO
PENERBIT :PENERBIT
BUKU KEDOKTERAN(Cetakan Pertama 1995)
TEMPAT PENERBIT : JAKARTA
TAHUN : 1995
HALAMAN : 117
PEMBAHASAN I
HAK-HAK PASIEN
Perawat sangat terlibat dalam
pembahasan hak-hak pasien. Perawat merupakan tenaga kesehatan bagi pasien
selama 24 jam. Pasien banyak melakukan kontak dengan perwat. Berbagai masalah
pasien yang berkaitan dengan hidup dan mati pasien sering dihadapi perawat.
Untuk itu perawat harus mengetahui implikasi hukum mengenai apa yang dapat dan
tidak dapat dilakukan kepada pasien.
Sebagaian besar hak-hak
yang dipikirkan pasien berkaitan dengan hak hukum dan hak moral. Ada 4 hak
dasar seperti yang dikemukakan oleh John F. Kennedy (1962) yaitu : 1) hak
mendapatkan perlindungan keamanan 2) hak mendapat informasi 3) hak memilih
4)hak mendengar.
Beberapa hak pasien yang
dibahas disini adalah hak untuk memberikan consent, hak memilih mati daripada
hidup, hak perlindungan bagi orang yang tidak dan tidak berdaya dan pasien
dalam penelitian.
1.
Hak
memberikan persetujuan (Consent)
Concent mengandung arti suatu tindakan atau aksi beralasan
yang diberikan tanpa paksaan oleh seseorang yang memiliki pengetahuan cukup
tentang keputusan yang ia berikan , dimana orang tersebut secara hukum mampu
memberikan consent. Consent diterapkan pada prinsip bawha setiap manusia dewasa
mempunyai hak untuk menentukan apa yang harus dilakukan terhadapnya.
2.
Hak
untuk memilih mati
Keputusan tentang kematian dibuat berdasarkan standar medis
oleh dokter, salah satu kriteria kematian adalah mati otak atau brain death.
Hak untuk memilih mati sering bertolak belakang dengan hak untuk tetap
mempertahankan hidup.
Permasalahan muncul pada saat pasien dalam keadaan kritis
dan tidak mampu membuat keputusan sendiri tentang hidup dan matinya misal dalam
keadaan koma. Dalam situasi ini pasien hanya mampu mempertahankan hidup jika
dibantu misal dengan pemasangan alat mekanik.
3.
Hak
perlindungan bagi orang yang tidak berdaya
Yang dimaksudkan dengan golongan orang yang tidak berdaya
disini adalah orang dengan gangguan mental dan anak-anak dibawah umur serta
remaja dimana secara hukumk mereka tidak dapat membuat keputusan tentang
nasibnya sendiri, serta golongan usia lanjut yang sudah mengalami gangguan pola
berpikir maupun kelemahan fisik.
Prinsip dalam konteks disini, hak-hak mereka tidak dilanggar
dan segala keputusan yang dibuat pada mereka merupakan keputusan yang terbaik.
Untuk membuat keputusan diperlukan wali baik keluarga, orang tua atau wali
ahli.
4.
Hak
pasien dalam penelitian
Penelitian
sering dilakukan dengan melibatkan pasien. Setiap penelitian misalnya
penggunaan obat atau cara penanganan baru yang melibatkan pasien harus
memperhatikan aspek hak pasien. Sebelum pasien terlibat, kepada mereka harus
diberi informasi secara jelas tentang percobaan yang dilakukan, bahaya yang
mungkin timbul, dan kebebasan pasien untuk menolak atau menerima untuk
berpartisipasi. Apabila perawat berpartisipasi dalam penelitian yang melibatkan
pasien, maka perawat harus yakin hak-hak pasien tidak dilanggar baik secara
etik maupun hukum.
REFERENSI INTERNET : https://creasoft.wordpress.com/2008/04/15/dukungan-sosial/
PEMBAHASAN II
DUKUNGAN SOSIAL
Definisi Dukungan Sosial
Terdapat banyak definisi tentang dukungan sosial yang
dikemukakan oleh para ahli. Sheridan dan Radmacher menekankan pengertian
dukungan sosial sebagai sumber daya yang disediakan lewat interaksi dengan
orang lain. “ Social support is the resources provided to us through
our interaction with other people”. (Sheridan dan Radmacher, 1992).
Pendapat lain dikemukakan oleh siegel yang menyatakan
bahwa dukungan sosial adalah informasi dari orang lain bahwa ia dicintai dan
diperhatikan, memiliki harga diri dan dihargai, serta merupakan bagian dari
jaringan komunikasi dan kewajiban bersama. “ Social support is
information from others that one is loved and cared for, esteemed and valued,
and part of a network of communication and mutual obligation “ (Siegel
dalam Taylor, 1999).
Dari
beberapa definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dukungan sosial
merupakan ketersediaan sumber daya yang memberikan kenyamanan fisik dan
psikologis yang didapat lewat pengetahuan bahwa individu tersebut dicintai,
diperhatikan, dihargai oleh orang lain dan ia juga merupakan anggota dalam
suatu kelompok yang berdasarkan kepentingan bersama.
Sumber Dukungan
Sosial
Dari
definisi diatas dapat dilihat dengan jelas bahwa sumber dari dukungan sosial
ini adalah orang lain yang akan berinteraksi dengan individu sehingga individu
tersebut dapat merasakan kenyamanan secara fisik dan psikologis. Orang lain ini
terdiri dari pasangan hidup, orang tua, saudara, anak, kerabat, teman, rekan
kerja, staf medis serta anggota dalam kelompok kemasyarakatan.
Bentuk Dukungan
Sheridan
dan Radmacher (1992), sarafino (1998) serta Taylor (1999) membagi dukungan
sosial kedalam lima bentuk. Yaitu :
1.
Dukungan instrumental (tangible assisstance)
2.
Bentuk dukungan ini merupakan penyediaan materi yang
dapat memberikan pertolongan langsung seperti pinjaman uang, pemberian barang,
makanan serta pelayanan. Bentuk dukungan ini dapat mengurangi stress karena
individu dapat langsung memecahkan masalahnya yang berhubungan dengan materi.
Dukungan instumental sangat diperlukan terutama dalam mengatasi masalah dengan
lebih mudah.
3.
Dukungan informasional
4.
Bentuk dukungan ini melibatkan pemberian informasi,
saran atau umpan balik tentang situasi dan kondisi individu, Jenis informasi
seperti ini dapat menolong individu untuk mengenali dan mengatasi masalah
dengan lebih mudah.
5.
Dukungan emosional
6.
Bentuk dukungan ini membuat individu memiliki perasaan
nyaman, yakin, diperdulikan dan dicintai oleh sumber dukungan sosial sehingga
individu dapat menghadapi masalah dengan lebih baik. Dukungan ini sangat penting
dalam menghadapi keadaan yang dianggap tidak dapat dikontrol.
7.
Dukungan pada harga diri
8.
Bentuk dukungan ini berupa penghargaan positif pada
individu, pemberian semangat, persetujuan pada pendapat induividu, perbandingan
yang positif dengan individu lain. Bentuk dukungan ini membantu individu dalam
membangun harga diri dan kompetensi.
9.
Dukungan dari kelompok sosial
10.
Bentuk dukungan ini akan membuat individu merasa
anggota dari suatu kelompok yang memiliki kesamaan minat dan aktifitas sosial
dengannya. Dengan begitu individu akan merasa memiliki teman senasib.
Dampak Dukungan Sosial
Bagaimana
dukungan sosial dapat memberikan kenyamanan fisik dan psikologis kepada
individu dapat dilihat dari bagaimana dukungan sosial mempengaruhi kejadian dan
efek dari stress. Lieberman (1992) mengemukakan bahwa secara teoritis dukungan
sosial dapat menurunkan kecenderungan munculnya kejadian yang dapat
mengakibatkan stress. Apabila kejadian tersebut muncul, interaksi dengan orang
lain dapat memodifikasi atau mengubah persepsi individu pada kejadian tersebut
dan oleh karena itu akan mengurangi potensi munculnya stress.
Dukungan
sosial juga dapat mengubah hubungan anatara respon individu pada kejadian yang
dapat menimbulkan stres dan stres itu sendiri, mempengaruhi strategi untuk
mengatasi stres dan dengan begitu memodifikasi hubungan antara kejadian yang
menimbulkan stres mengganggu kepercayaan diri, dukungan sosial dapat
memodifikasi efek itu.
Dukungan
sosial ternyata tidak hanya memberikan efek positif dalam memepengaruhi
kejadian dan efek stres. Dalam Safarino (1998) disebutkan beberapa contoh efek
negatif yang timbul dari dukungan sosial, antara lain :
1.
Dukungan yang tersdia tidak dianggap sebagai sesuatu
yang membantu. Hal ini dapat terjadi karena dukungan yang diberikan tidak
cukup, individu merasa tidak perlu dibantu atau terlalu khawatir secra
emosional sehingga tidak memperhatikan dukungan yang diberikan.
2.
Duklungan yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang
dibutuhkan individu.
3.
Sumber dukungan memberikan contoh buruk pada individu,
seperti melakukan atau menyarankan perilaku tidak sehat.
4.
Terlalu menjaga atau tidak mendukung individu dalam
melakukan sesuatu yang diinginkannya. Keadaan ini dapat mengganggu program
rehabilitasi yang seharusnya dilakukan oleh individu dan menyebabkan individu
menjadi tergantung pada orang lain.
REFERENSI BUKU
JUDUL BUKU :
PENGANTAR KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
(Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan)
PENGARANG :
A. AZIZ ALIMUL H.
PENERBIT :SALEMBA MEDIKA (2009)
TEMPAT PENERBIT : JL RAYA LENTENG AGUNG NO. 101 JAKARTA
TAHUN : 2009
HALAMAN : 272
PEMBAHASAN III
KONSEP DIRI
Konsep diri (self-consept)
merupakan bagian dari masalah kebutuhan psikososialnyang tidak didapat sejak
lahir, akan tetapi dapat dipelajari sebagai hasil dari pengalaman seseorang
terhadap dirinya.
Secara umum, konsep diri
adalah semua tanda, keyakinan, dan pendirian yang merupakan suatu pengetahuan
individu tentang dirinya yang dapat mempengaruhi hubungannya dengan orang lain,
termasuk karakter, kemampuan, niali, ide, dan tujuan.
Komponen Konsep diri
§ Gambaran (citra) diri
Gambaran atau citra diri (body image) mencakup sikap
individu terhadap tubuhnya sendiri, termasuk penampilan fisik, struktur dan
fungsinya.
§ Harga diri
Harga diri (self-esteem) adalah penilaian individu tentang
dirinya dengan menganalisis kesesuaian antara perilaku dan ideal diri yang
lain.
§ Peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan oleh
masyarakat yang sesuai dengan fungsi yang dalam masyarakat atau pola sikap,
perilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya
dimasyarakat.
§ Identitas diri
Identitas
diri adalah penialain individu tentang dirinya sebagai suatu kesatuan yang
utuh.
Tahap perkembangan konsep
diri
Menurut teori psikososial
perkembangan konsep diri dibagi menjadi beberapa tahapan :
§ 1-1 tahun
§ 3-3 tahun
§ 3-6 tahun
§ 6-12 tahun
§ 12-20 tahun
§ 20-40 tahun
§ 40-60 tahun
§ Diatas 60 tahun
Faktor yang mempengaruhi
konsep diri
§ Lingkungan
§ Pengalaman masa lalu
§ Tingkat tumbuh kembang
REFERENSI BUKU
JUDUL BUKU :
1. PSIKOLOGI PENDIDIKAN
2. THE CONSTRUCTION OF THE SELF
PENGARANG :
1. SANTROCK, J.W.
2. HARTER S.
PENERBIT : 1. KENCANA
2. GUILDFORD
TEMPAT PENERBIT : 1. JAKARTA
2. NEW YORK
TAHUN : 1. 2010
2. 1999
HALAMAN : 1. 112-113
PEMBAHASAN IV
HARGA DIRI
Harga diri adalah
pandangan keseluruhan dari individu tenang dirinya sendiri. Penghargaan diri juga kadang dinamakanmartabat diri atau
gambaran diri. Misalnya, anak dengan penghargaan diri yang tinggi mungkin
tidak hanya memandang dirinya sebagai seseorang, tetapi juga sebagai seseorang
yang baik.
Rasa rendah diri yang menetap dan berlebihan mungkin
diakibatkan oleh prestasi yang buruk, depresi, gangguan makan, dan tindak
kejahatan. Keseriusan problem ini akan tergantug bukan hanya kepada sifat
dari rasa rendah diri individu, tetapi juga pada kondisi lainnya. Saat
perasaan rendah diri diiringi dengan kesulitan pada masa transisi atau problem
keluarga, maka problem seorang individu mungkin bisa bertambah berat
REFERENSI INTERNET : https://janewinarni.wordpress.com/2011/04/17/konsep-diri/
PEMBAHASAN V
SIGNIFIKAN OTHER
Significant
Other ( orang yang terpenting atau yang terdekat )
Dimana konsep diri dipelajari melalui kontak dan
pengalaman dengan orang lain, belajar diri sendiri melalui cermin orang lain
yaitu dengan cara pandangan diri merupakan interprestasi diri pandangan orang
lain terhadap diri, anak sangat dipengaruhi orang yang dekat, remaja
dipengaruhi oleh orang lain yang dekat dengan dirinya, pengaruh orang dekat
atau orang penting sepanjang siklus hidup, pengaruh budaya dan
sosialisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Priharjo, Robert.1995. Praktik Keperawatan Profesional. Cetakan
pertama.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran
Alimul H, A. Aziz.2009.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta:Salemba
Medika
Santrock,J.W.2010.Psikologi
Pendidikan.Jakarta:Kencana
Harter S.1999.The
Construction Of The Self.New York:Guildford
Komentar
Posting Komentar