Tradisi, Adat Istiadat & Budaya Berkaitan Dengan KIA
TUGAS
ILMU SOSIAL & BUDAYA
TUGAS
ILMU SOSIAL DAN
BUDAYA
(TRADISI, ADAT
ISTIADAT & BUDAYA BERKAITAN DENGAN KIA)
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dan Budaya
Dosen Pengampu : Soepri Tjahjono M.W.S.Pd.M.Pd
Nama : Srigita Dewiyana Herlyn
Nim : 1 6 1 4 0 0 7 4
Kelas : B.13.1
Program Studi DIV Bidan Pendidik
Fakultas Ilmu kesehatan
Universitas Respati Yogyakarta
Kelas
|
B.13.1
|
NIM
|
16140074
|
N
a m a
|
Srigita Dewiyana Herlyn
|
Provinsi Asal
|
Sulawesi Tengah
|
Tulisakan
Tradisi, adat istiadat, budaya yang di
lakukan di lingkungan asal tempat tinggal anda, yang berkaitan dengan Kesehatan
Ibu Anak (kehamilan, persalinan, nifas,
bayi, balita, anak-anak, dan lain-lain, dalam hal perawatan kesehatan sehari-hari
ataupun tentang pengobatan dan lain sebagainya).
Nama Tradisi
|
KIA
|
Tujuan
|
Upacara Nolama Tai (Selamatan kandungan pada hamil
pertama)
|
Dilakukan
pada usia kehamilan 7 bulan
|
►
Tujuan upacara ini adalah dimaksudkan agar kelahiran sang bayi dapat
berlangsung dengan selamat tanpa cacat jasmani dan rohani seperti tidak tuli, kudisan, bodoh, nakal, penyakitan,
dan sebagainya.Serta keselamatan
ibu yang akan melahirkan
►
Dan juga
agar ibu terhindar dari gangguan-gangguan leluhur(Rate). Karena Menurut kepercayaan masyarakat Kaili bahwa
leluhur mereka yang disebut rate selalu mengganggu dan menjadi sebab berbagai
penyakit tersebut di atas, dan bagi bayi dalam kandungan apabila upacara
diabaikan.
|
Upacara Novero (Pengobatan ibu hamil yang kurang sehat)
|
Dilakukan
pada saat kehamilan sang ibu kurang sehat
|
► Tujuan upacara ini adalah untuk
menyembuhkan ibu hamil dari penyakit yang dideritanya karena nilindo nuviata
(diganggu mahluk halus).
|
Upacara Nompudu
Valaa Mpuse (Memotong tali pusat)
|
Dilakukan
pada saat bayi lahir
|
► Maksud
dan tujuan upacara ini ialah memotong tali pusat yang masih bersatu dengan
tembuni yang dipercayai sebagai dua mahluk yang harus dipisahkan. Karena itu
upacara ini dilakukan dengan hidmat oleh dukun bersalin, agar roh tembuni
tidak mengganggu bayi setelah keduanya terpisahyang berdampak pada kesehatan bayi sendiri.
|
Upacara Nantauraka Ngana (Turun Tanah)
|
Dilakukan pada
masa kelahiran dan masa bayi
|
►
Upacara ini
dilaksanakan setelah selesai upacara penanaman tembuni, yang dihadiri oleh
keluarga-keluarga terdekat dan tetangga
►
Upacara ini bertujuan
agar sang bayi sudah dapat dengan bebas dibawa ke luar rumah oleh orang tua
dan keluarga lainnya, serta jauh dari gangguan makluk halus, sebagai suatu
langkah prefentif.
|
Upacara Nosaviraka Ritoya (Naik Ayunan)
|
Dilakukan
pada masa bayi
|
► Maksud
dan Tujuan Upacara : Upacara ini bertujuan agar sang bayi sudah mempunyai
tempat yang aman dari gangguan mahluk halus
► Dan terhindar dari ganguan
kakak-kakaknya yang masih nakal.
|
Upacara Nokoto/Nosombe Bulua Nungana (Pengguntingan
Rambut anak)
|
Dilakukan
sesudah upacara menginjak tanah pada hari ke 7 pada masa bayi
|
► Upacara
ini bertujuan agar anak terlindung dari berbagai penyakit
► Dan merupakan bagian dari
pada upacara ibadah/perintah agama, sebagai tanda syukur
|
Upacara Nosuna (Khitan, Untuk anak laki-laki(anak berumur sekitar
7 sampai 8 tahun, yaitu pada anak-anak yang belum memasuki puber atau balig)
|
Dilakukan ketika
anak laki-laki berumur 7 sampai 8 tahun
|
►
Maksud dan tujuan upacara
ini dilaksanakan karena
Mentaati perintah agama (sunah Nabi) yang disebut Noinpataati Parenta Nabita
(mengikuti perintah Nabi Muhammad SAW).
►
Nompakavoe koro (mensucikan
diri) .
►
Nompataati ada (mematuhi adat
kebiasaan masyarakat agar sang anak tersebut (yang disunat) terlepas dari
dosa.
► Di samping anak itu terhindar dari berbagai penyakit (perkembangan yang
tidak normal baik psikhis maupun phisik).
|
Upacara Nokeso (Menggosok gigi)
|
Dilakukan
ketika usia menjelang usia baligh/dewasa
|
►
Tujuan upacara ini
adalah mengantar anak perempuan memasuki masa gadis (karandaa) agar
dapat bahagia tanpa gangguan mental dan phisik
►
Serta
harapan memasuki pintu perkawinan dengan baik, panjang umur, murah rezeki,
ataupun menjaga dirinya, tutur katanya serta adat istiadat leluhurnya
► Sesungguhnya
upacara ini adalah suatu upacara peresmian/pernyataan orang tua bahwa
putrinya telah mengakhiri masa kanak-kanaknya dan memasuki alam kedewasaan.
|
Upacara Nobau (Penebusan)
|
Dilaksanakan
oleh orang dewasa, khususnya orang tua manakala anak-anak dari suatu keluarga
ada yang mengalami gangguan penyakit atau kurang sehat seperti banyak tumbuh luka
pada bagian anggota badan,
hidup kerdil dan kurus sebagai akibat pertumbuhan tubuh kurang normal seperti
berkudis, termasuk penyakit tuli, bisu, dan sebagainya.
|
►
Maksud dan tujuan
upacara adat ini ialah menyembuhkan atau mencegah dari berbagai macam
penyakit yang diderita oleh seseorang dan atau keturunannya dalam Iingkungan
keluarga, baik penyakit cacat jasmani dan rohani maupun kelainan-kelainan,
►
Dan
dapat mengantarkan putra-putrinya ke gerbang kedewasaan dengan sehat sempurna
tanpa cacat atau kelainan-kelainan.
► Hidup
sehat sempurna dan bahagia, berketurunan, merupakan cita-cita dan harapan
orang tua yang perlu diantar melalui upacara adat nobou ini.
|
Upacara Pancorea (tanda ucapan syukur bagi ibu dan bayi sejak ibu
itu hamil sampai saat melahirkan bayinya dengan keadaan selamat)
|
Dilakukan
pada masa nifas/setelah ibu melahirkan sang bayi
|
► Maksud
upacara adalah mencari keselamatan bagi yang diupacarakan, sehingga motivasi
dari penyelenggaraan upacara sebelumnya mewarnai upacara ini.
► Maksud
utamanya adalah sudah sampai di mana kaitan upacara sebelumnya, dengan
upacara Pencorea yang merupakan
penutup daripada upacara sebelumnya
► Selain
sebagai upacara syukur kepada Tuhan YME yang telah menyelamatkan ibu dan bayi
sejak masa hamil sampai melahirkan.
► Di
dalam upacara ini terkandung pengertian bahwa secara tradisi mancore
ini adalah membersihkan atau mensucikan ibu dan bayi dari semua
gangguan roh jahat dan sekaligus menanggalkan peralatan dan perlengkapan yang
mengandung nilai-nilai yang bersifat sakral seperti pantangan-pantangan yang
tidak boleh dilakukan oleh ibu si bayi sejak masa hamil sampai pada upacara Pencorea
tersebut.
|
Referensi : Telukpalu.com
Komentar
Posting Komentar